Narkotika Psikotropika dan Zat Adiktif

BAB I

PENDAHULUAN

 

1.1.   LATAR BELAKANG

Dikalangan remaja saat ini marak terjadinya penggunaan obat-obatan terlarang. Mereka menggunakan obat-obatan terlarang, sebagian besar untuk mencari jatidiri. Padahal obat terlarang sangat berbahaya bagi tubuh para penggunanya. Akan tetapi para remaja tidak tahu bahwa bahaya dari pemakaian obat terlarang.

Mereka melakukan hal seperti ini karena banyak faktor. Mulai dari kurangnya pengetahuan akan efek samping atau bahaya narkoba yang berkelanjutan baik bagi tubuh maupun kejiwaan si pengguna , serta kurangnya orang pengawasan oleh orang dalam pergaulan remaja .

Obat terlarang dulunya digunakan para dokter untuk membius pasiennya, namun semakin lama banyak remaja yang menggunakannya secara berlebihan hanya untuk meringankan masalahnya. Padahal efek dari penggunaan obat terlarang bagi orang sehat sangat berbahaya. Beberapa obat terlarang yang sering digunakan remaja yaitu : narkotika, psikotropika, dan zat adiktif.  Pada kesempatan ini saya membahas tentang “NAPZA”.

 

1.2.   RUMUSAN MASALAH

  1. Apa itu NAPZA?
  2. Apa itu Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif ?
  3. Bagaimana penggolongan Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif ?
  4. Bagaimana dampak dari penggunaan Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif ?

1.3.    TUJUAN

  1. Untuk mengetahui  dan mengerti arti NAPZA.
  2. Untuk mengetahui dan mengerti arti Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif .
  3. Untuk mengetahui penggolongan dari Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif
  4. Untuk mengetahui dampak negatif Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif.

 

BAB II

PEMBAHASAN

 

2.1. PENGERTIAN NAPZA

Narkoba atau NAPZA adalah bahan / zat yang dapat mempengaruhi kondisi kejiwaan / psikologi seseorang ( pikiran, perasaan dan perilaku ) serta dapat menimbulkan ketergantungan fisik dan psikologi. Yang termasuk dalam NAPZA adalah : Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya.

          2.1.1. PENGERTIAN NARKOTIKA

                   Menurut UU Narkotika No 35 Tahun 2009, narkotika di definisikan sebagai zat atau obat yang berasal dari  tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semisintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.

            2.1.2. PENGERTIAN PSIKOTROPIKA

Menurut UU RI No 5 / 1997, Psikotropika adalah : zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental danperilaku.

 

2.1.3. PENGERTIAN ZAT ADIKTIF

                   Zat adiktif adalah obat serta bahan-bahan aktif yang apabila dikonsumsi oleh organisme hidup dapat menyebabkan kerja biologi serta menimbulkan ketergantungan atau adiksi yang sulit dihentikan dan berefek ingin menggunakannya secara terus-menerus yang jika dihentikan dapat memberi efek lelah luar biasa atau rasa sakit luar biasa.

 

2.2. PENGGOLONGAN NAPZA

          2.2.1. PENGGOLONGAN NARKOTIKA

                   Dalam UU No 35 Tahun 2009, narkotika digolongkan kedalam tiga golongan:

Narkotika Golongan I

Narkotika golongan satu hanya dapat digunakan untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi sangat tinggimengakibatkan ketergantungan

Contoh: Heroin, Kokain, Daun Kokain, Opium, Ganja, Jicing, Katinon, MDMDA/Ecstasy, dan lebih dari 65 macam jenis lainnya.

Narkotika Golongan II

Narkotika golongan dua, berkhasiat untuk pengobatan digunakan sebagai pilihan terakhir dan dapat digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan.

Contoh: Morfin, Petidin, Fentanil, Metadon, Dll.

Narkotika golongan III

Narkotika golongan tiga adalah narkotika yang memiliki daya adiktif ringan, tetapi bermanfaat dan berkhasiat untuk pengobatan dan penelitian.
Golongan 3 narkotika ini banyak digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan ketergantungan.

Contoh: Codein, Buprenorfin, Etilmorfina, Kodeina, Nikokodina, Polkodina, Propiram, dan ada 13 (tiga belas) macam termasuk beberapa campuran lainnya.

 

          2.2.2. PENGGOLONGAN PSIKOTROPIKA

Menurut UU RI No 5 / 1997, Psikotropika terdiri dari 4 golongan :

Psikotropika Golongan I :

Psikotropika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai

 

potensi kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan.

Contoh : Ekstasi.
Psikotropika Golongan II :

Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan dapat digunakan dalan terapi dan / atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan.

Contoh : Amphetamine
Psikotropika  Golongan III :

Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan / atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi sedang mengakibatkan sindroma ketergantungan.

Contoh : Phenobarbital.


Psikotropika  Golongan IV :

Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan sangat luas digunakan dalam terapi dan / atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan sindroma ketergantungan.

Contoh : Diazepam, Nitrazepam ( BK, DUM ).

 

2.2.3. PENGGOLONGAN ZAT ADIKTIF

Sesuai dengan Undang-Undang No.5 Tahun 1997 tentang Psikotropika menyebutkan beberapa obat yang mengandung zat adiktif di antaranya adalah :

  1. Amfetamin
  2. Amobarbital, Flunitrazepam
  3. Diahepam, Bromazepam, Fenobarbital
  4. Minuman Beralkohol / Minuman Keras / Miras
  5. Tembakau / Rokok / Lisong
  6. Halusinogen
  7. Bahan Pelarut seperti bensin, tiner, lem, cat, solvent, dll

 

2.3. DAMPAK DARI PENGGUNAAN NAPZA

Dampak penyalahgunaan Napza terhadap Kesehatan Fisik, antara lain :

  1. Gangguan kesehatan pada system syaraf (neurologis).

seperti contohnya : kejang-kejang, halusinasi, gangguan kesadaran, kerusakan syaraf tepi.

  1. Gangguan kesehatan pada jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler).

 

seperti contohnya : infeksi akut otot jantung, gangguan peredaran darah.

  1. Gangguan kesehatan pada kulit (dermatologis).

seperti contohnya : penanahan (abses), alergi, eksim.

  1. Gangguan kesehatan pada paru-paru (pulmoner).

seperti contohnya : penekanan fungsi pernapasan, kesukaran bernafas, pengerasan jaringan paru-paru.

  1. Sering sakit kepala, mual-mual dan muntah, murus-murus, suhu tubuh meningkat, pengecilan hati dan sulit tidur.
  2. Dampak penyalahgunaan narkoba terhadap kesehatan reproduksi adalah gangguan pada endokrin, seperti halnya : penurunan fungsi hormon reproduksi (estrogen, progesteron, testosteron), serta gangguan fungsi seksual.
  3. Dampak penyalahgunaan narkoba terhadap kesehatan reproduksi pada remaja perempuan antara lain perubahan periode menstruasi, ketidakteraturan menstruasi, dan amenorhoe (tidak haid).
  4. Bagi pengguna narkoba melalui jarum suntik, khususnya pemakaian jarum suntik secara bergantian, risikonya adalah tertular penyakit seperti hepatitis B, C, dan HIV yang hingga saat ini belum ada obatnya.
  5. Penyalahgunaan narkoba bisa berakibat fatal ketika terjadi over dosis yaitu konsumsi narkoba melebihi kemampuan tubuh untuk menerimanya. Over dosis bisa menyebabkan kematian.

 

Dampak penyalahgunaan Napza terhadap Psikis Mental Emosional

  1. Malas serta lamban dalam bekerja, ceroboh kerja, sering tegang dan gelisah dalam menjalankan pekerjaannya.
  2. Menyebabkan gangguan jiwa berat / psikotik.
  3. Hilangnya rasa kepercayaan diri, menjadi lebih apatis, sering berkhayal, penuh perasaan curiga.
  4. Agitatif, menjadi ganas dan tingkah laku yang brutal yang tidak disadarinya.
  5. Sulit untuk berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan depresi.
  6. Menyebabkan depresi mental.
  7. Akan menjadi cenderung untuk menyakiti diri, perasaan tidak aman, bahkan keinginan untuk bunuh diri
  8. Menyebabkan melakukan tindak kejahatan, kekerasan dan pengrusakan.

 

Dampak penyalahgunaan Napza terhadap lingkungan kehidupan sosial masyarakat :

  1. Gangguan mental, anti-sosial dan asusila, dikucilkan oleh lingkungan masyarakat sekitar tempat tinggal.
  2. Merepotkan dan menjadi beban keluarganya itu sendiri.
  3. Pendidikan menjadi terganggus erta masa depan suram dan kelam bila tidak segera dilakukan penanganan pencegahan

 

penyalahgunaan narkoba itu sendiri.

Dampak Pengaruh Buruk Narkoba Bagi Kesehatan fisik, psikis dan sosial adalah saling berhubungan erat satu sama lainnya. Ketergantungan fisik akan mengakibatkan rasa sakit yang luar biasa (sakaw) bila terjadi putus obat (tidak mengkonsumsi obat pada waktunya) akibat kecanduan narkoba dan dorongan psikologis berupa keinginan sangat kuat untuk mengkonsumsi kembali.

 

2.4. PENYEBAB PENYALAHGUNAAN NAPZA

Penyebabnya sangatlah kompleks akibat interaksi berbagai faktor :
1. Faktor individual :

  • Cenderung memberontak
  • Memiliki gangguan jiwa lain, misalnya : depresi, cemas.
  • Perilaku yang menyimpang dari aturan atau norma yang ada
  1. Faktor Lingkungan :

Faktor lingkungan meliputi faktor keluarga dan lingkungan pergaulan baik sekitar rumah, sekolah, teman sebaya, maupun masyarakat.
Lingkungan Keluarga :

  • Komunikasi orang tua dan anak kurang baik
  • Hubungan kurang harmonis
    Orang tua yang bercerai, kawin lagi

 

Lingkungan Sekolah :

  • Sekolah yang kurang disiplin
  • Sekolah terletak dSekolah yang kurang memberi kesempatan pada siswa
  • untuk mengembangkan diri secara kreatif dan positifekat tempat hiburan

 

 

 

 

 

BAB III

KESIMPULAN

 

NAPZA merupakan bahan / zat yang dapat mempengaruhi kondisi kejiwaan / psikologi seseorang ( pikiran, perasaan dan perilaku ) serta dapat menimbulkan ketergantungan fisik dan psikologi. Yang termasuk dalam NAPZA adalah : Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya.

Narkotika terbagi menjadi 3 golongan dan Psikotropika terbagi 4 golongan sedangkan zat adiktif adalah bagian dari psikotropika. Dampak yang ditimbulkan dari penggunaan NAPZA dapat terjadi terhadap kesehatan fisik, psikis mental emosional, terhadap lingkungan kehidupan sosial masyarakat.

Faktor yang dapat mempengaruhi seseorang menyalahgunakan NAPZA bisa karenga faktor individual atau faktor lingkungan (lingkungan keluarga atau sekolah).

 

Kebugaran Jasmani

Kebugaran Jasmani

DEFINISI

Cholik dan Maksum (2007:51) menjelaskan kebugaran jasmani adalah kesanggupan tubuh untuk melakukan aktivitas tanpa mengalami kelahan yang berarti. Hal ini hampir sama dengan pengertian kebugaran jasmani yang dikemukakan oleh Sudarno (1992:9) bahwa kebugaran jasmani adalah suatu keadaan saat tubuh mampu menunaikan tugas hariannya dengan baik dan efisien tanpa mengalami kelelahan yang berarti, dan tubuh masih memiliki cadangan tenaga baik untuk mengatasi cadangan mendadak maupun yang darurat.

Pengertian kebugaran jasmani menurut Prof. Sutarman adalah suatu aspek, yaitu aspek fisik dan kebugaran yang menyeluruh (total fitness) yang member kesanggupan kepada seseorang untuk menjalankan hidup yang produktif dan dapat menyesuaikan diri pada tiap pembebanan fisik (physical stress) yang layak. Sedangkan Prof. Soedjatmo Soemowardoyo menyatakan bahwa kesegaran jasmani adalah kemampuan tubuh untuk menyesuaikan fungsi alat tubuhnya dalam batas fisologi terhadap lingkungan (ketinggian, kelembapan suhu, dan sebagainya) dan atau kerja fisik dengan yang cukup efisien tanpa lelah secara berlebihan. Secara umum pengertian kebugaran jasmani adalah kemampuan seseorang untuk menjalankan pekerjaan sehari hari dengan ringan dan mudah tanpa merasakan kelelahan yang berarti dan masih mempunyai cadangan tenaga untuk melakukan kegiatan yang lain.

KOMPONEN

1. Kekuatan (Strength)

2. Daya Tahan (Endurance)

3. Daya Otot (Muscular Power)

4. Kecepatan (Speed)

5. Kelenturan (Flexibility)

6. Kelincahan (Agility)

7. Koordinasi (Coordination)

8. Keseimbangan (Balance)

9. Keakuratan (Accuracy)

10. Reaksi (Reaction)

BENTUK LATIHAN

1. Kekuatan (Strength)

Kekuatan bisa diartikan sebagai kondisi fisik yang berkaitan dengan kemampuan penggunaan otot ketika diberi beban untuk melakukan suatu kegiatan. Jika ingin mendapatkan otot yang kuat, maka Anda harus melakukan latihan berat yang dilakukan secara teratur dan konsisten.

Salah satu bentuk latihan untuk melatih kekuatan otot adalah dengan menjalankan latihan angkat beban. Selain itu, terdapat beberapa bentuk latihan kebugaran jasmani lainnya untuk melatih kekuatan otot, seperti contoh di bawah ini:

  • Push-up, untuk meningkatkan kekuatan otot lengan.
  • Sit-up, meningkatkan kekuatan otot perut.
  • Squat-jump, meningkatkan kekuatan tungkai dan otot perut.

2. Daya Tahan (Endurance)

Daya tahan dapat diartikan sebagai kesanggupan seseorang dalam memakai organ tubuhnya seperti jantung, paru-paru, dan sebagainya secara tepat sasaran dan efisien untuk melaksanakan kegiatan. Lain halnya dengan aspek kekuatan, daya tahan tubuh mampu diasah dengan menjalankan latihan-latihan ringan, misalnya lari dan jogging yang dikerjakan secara rutin setidaknya 30 menit per hari.

3. Daya Otot (Muscular Power)

Daya otot merupakan kemampuan seseorang dalam memanfaatkan tenaga maksimum dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Daya otot terkait dengan cara anaerobik dalam pengerjaan pemenuhan keperluan daya.

Berikut adalah latihan kebugaran jasmani yang bisa digunakan untuk melatih kemampuan daya otot diantaranya ialah:

  • Vertical jump berguna untuk meningkatkan daya ledak otot tungkai.
  • Front jump berguna untuk meningkatkan kemampuan otot betis dan tungkai.
  • Side jump berguna untuk meningkatkan daya ledak otot tungkai dan paha.

4. Kecepatan (Speed)

Kecepatan dapat dimaknai sebagai kemampuan seseorang dalam melaksanakan gerakan berkesinambungan dalam waktu sesingkat-singkatnya.

Kemampuan ini benar-benar sangat dibutuhkan dalam olahraga yang memerlukan kecepatan, seperti lari jarak pendek 100 dan 200 meter. Daya otot tungkai juga bena-benar berdampak dalam melatih kecepatan gerak tubuh manusia.

Latihan utama yang bisa dikerjakan untuk meningkatkan kecepatan yaitu melakukan olahraga lari dengan jarak sekitar 50-200 meter.

5. Kelenturan (Flexibility)

Kelenturan biasanya merujuk kepada seberapa baik tubuh manusia dalam menjadikan dirinya mampu beadaptasi dengan gerakan atau kegiatan yang sangat memerlukan kelenturan tubuh. Terdapat beberapa latihan yang bisa digunakan untuk melatih kelenturan seperti senam, yoga, dan renang.

6. Kelincahan (Agility)

Kelincahan merupakan kemampuan manusia dalam menyesuaikan diri dengan segala bentuk posisi tubuh, misalnya bergerak dari depan ke belakang, atau dari kiri ke kanan. Salah satu bentuk olahraga yang mengandalkan kelincahan ialah bulu tangkis, dan sepak bola.

Adapun bentuk-bentuk latihan kebugaran jasmani yang bisa digunakan untuk melatih kelincahan diantaranya adalah lari zig-zag dan naik-turun anak tangga.

7. Koordinasi (Coordination)

Koordinasi merupakan kemampuan seseorang dalam memadukan berbagai gerakan-gerakan tubuh yang berbeda-beda ke dalam satu gerakan yang sesuai dengan tujuannya. Kemampuan koordinasi manusia dapat dilatih dengan gerakan memantulkan bola ke tembok memakai kanan dan menangkapnya lagi memakai tangan sebelah kiri.

Intinya, latihan koordinasi memerlukan kemampuan gerak insting yang kuat dan juga fokus yang tinggi.

8. Keseimbangan (Balance)

Keseimbangan merupakan kemampuan untuk mengatur organ dan saraf otot sehingga bisa kita bisa mengontrol gerakan tubuh secara baik dan benar. Salah satu cabang olahraga yang mengandalkan kemampuan keseimbangan ialah senam dan loncat indah.

Latihan-latihan kebugaran jasmani yang dapat berguna untuk melatih keseimbangan tubuh diantaranya ialah latihan sikap lilin, berjalan di atas balok kayu, dan berdiri dengan tangan sebagai tumpuannya.

9. Keakuratan (Accuracy)

Keakuratan ialah kemampuan dalam mengatur gerakan cocok dengan target. Permainan bola bowling, dan memanah ialah salah satu contoh cabang permainan olahraga yang mengandalkan kecermatan.

Beberapa latihan yang bisa dikerjakan untuk melatih kecermatan atau ketepatan diantaranya ialah melempar bola pada keranjang atau sasaran yang ditentukan.

10. Reaksi (Reaction)

Reaksi adalah kemampuan seseorang dalam merespon rangsangan dari diri sendiri atau rangsangan yang berasal dari orang lain. Jenis latihan yang bisa dilakukan untuk melatih kemampuan reaksi ialah dengan melakukan lempar tangkap bola.

METODE UNTUK MENINGKATKAN KEBUGARAN JASMANI

Latihan Kekuatan

Pertama, mengangkat beban eksternal yang biasanya dilakukan di tempat fitness. Yang dimaksud dengan beban eksternal contohnya adalah barbel dan dumbel. Barbel adalah alat latihan kebugaran berbentuk tongkat besi yang dilengkapi dengan piringan pemberat di kedua ujungnya. Sedangkan dumbel biasanya berbentuk lebih kecil.

Kedua, mengangkat beban internal yaitu tubuh kita sendiri. Terdapat beberapa bentuk latihan yang dapat dilkuakan seperti push-upsit-up, dan back-up. Bentuk latihan kebugaran jasmani yang seperti itu lebih mudah dilakukan dimana saja. Karena tidak membutuhkan perlengkapan atau alat untuk melakukannya.

Latihan Keseimbangan

  1. Berdiri dengan satu kaki, tujuan dari latihan ini adalah untuk menjaga keseimbangan badan secara bergantian dengan bertumpu pada satu kaki saja.
  2. Berdiri dengan satu kaki lalu jongkok, tujuannya adalah untuk melatih keseimbangan tubuh dengan secara berulang kali mengubah titik berat badan.
  3. Duduk sambil mengangkat kedua kaki, tujuan latihan ini adalah menjaga keseimbangan bagian punggung dan kaki.
  4. Berjalan diatas balok kayu, tujuannya adalah untuk melatih keseimbangan tubuh dengan cara tetap bertahan di atas balok dan tidak terjatuh.

 Latihan mengubah gerak tubuh arah lurus

  1. Lari bolak-balik yang dilakukan dilakukan dengan secepat mungkin sebanyak 6 – 8 kali dengan jarak 4 – 5 meter.
  2. Setiap kali sampai pada titik batas, si pelari harus secepatnya berusaha mengubah arah untuk berlari menuju titik yang larinya.
  3. Perlu diperhatikan bahwa jarak antara dua titik tidak terlalu jauh serta jumlah ulangan jangan terlampau banyak yang bisa mengakibatkan kelelahan bagi si pelari.
  4. Pada latihan mengubah gerak tubuh secara lurus, yang penting untuk adalah kemampuan untuk mengubah arah secara cepat pada saat bergerak.

b. Latihan lari berbelok-belok  (Zig-zag)

Yang bertujuan untuk melatih mengubah gerak tubuh secara berkelok-kelok. Cara melakukannya adalah sebagai berikut

  1. Dalam melakukan latihan ini, si pelaku berlari berlari bolak balik dengan cepat sebanyak 2 – 3 kali di antara dua titik misalnya 4 – 5 titik.
  2. jarak setiap titik sekitar dua meter

c. Latihan mengubah posisi tubuh atau jongkok-berdiri (squat-thrust)

Yang bertujuan untuk melatih mengubah posisi tubuh (jongkok dan berdiri tegak). Cara melakukannya adalah sebagai berikut.

  1. Jongkok sambil menumpukkan kedua lengan di lantai
  2. pandangan ke arah depan
  3. Lemparkan kedua kaki belakang sampai lurus dengan sikap badan telungkup dalam keadaan terangkat.
  4. Kemudian, dengan serentak kedua kaki ditarik ke depan, kemudian kembali ke tempat pemula.
  5. Latihan squat-thrustberulang-ulang dilakukan dengan gerakan yang sama.

d. Latihan gerakan kelincahan dalam bereaksi

Dilakukan dengan tujuan melatih kelincahan dalam menanggapi suatu reaksi gerakan. Cara melakukan latihannya adalah sebagai berikut.

  1. Berdiri memasang posisi ancang-ancang. Kedua lengan di samping badan dengan siku bengkok, perhatikan suara aba-aba peluit.
  2. Suara peluit pertama, lari ke depan secepatnya.
  3. Suara peluit ke-2, lari mundur secepatnya.
  4. Suara peluit ke-3, lari ke samping kiri secepatnya.
  5. Suara peluit ke-4, lari ke arah samping kanan secepatnya.
  6. Gerakan-gerakan tersebut di atas dilakukan berulang-ulang secara berangkai, dan tidak berhenti dahulu.

STANDAR KEBUGARAN JASMANI UNTUK USIA 16-19 TAHUN

  • Sprint
Kelompok Umur Jarak Keterangan
Putra Putri Pencatatan waktu dilakukan dalam satuan detik dengan satu angka dibelakang koma
16 s/d 19 Tahun 60 Meter 60 Meter

 

  • Penilaian tesnya :
Nilai Umur 16 s/d 19 tahun
Putra Putri
5 sd- 7.2 detik sd – 8.4 detik
4 7.3 – 8.3 detik 8.5 – 9.8 detik
3 8.4 – 9.6 detik 9.9 – 11.4 detik
2 9.7 – 11.0 detik 11.5 – 13.4 detik
1 11.1 – dst 13.5 – dst

 

  • Pull-up

Untuk kelompok umur 16 – 19 tahun, melakukan gerakan pull-up selama 60 detik. Penilaian putra dihitung frekuensinya, sedangkan yang putri yang dihitung waktunya, masing-masing penilaian sebagai berikut.

Nilai Umur 16 s/d 19 tahun
Putra Putri
5 19 keatas 40 detik keatas
4 14 – 18 20 – 39 detik
3 09 – 13 08 – 19 detik
2 05 – 08 02 – 07 detik
1 00 – 04 00 – 02 detik

 

  • Sit-up
Nilai Umur 16 s/d 19 tahun
Putra Putri
5 41 keatas 29 keatas
4 30-40 kali 20-28 kali
3 21-29 kali 10-19 kali
2 10-20 kali 03-09 kali
1 00-09 kali 00-02 kali

 

  • Vertical Jump
Nilai Umur 16 s/d 19 tahun
Putra Putri
5 73 cm keatas 50 cm keatas
4 60-72 cm 39-49 cm
3 50-59 cm 31-38 cm
2 39-49 cm 23-30 cm
1 Dibawah 39 cm Dibawah 23 cm

 

  • Lari Jarak Sedang
Kelompok Umur Jarak
Putra Putri
16 s/d 19 Tahun 1200 Meter 1200 Meter

 

  • Kriteria Penilaian
Nilai Umur 16 s/d 19 tahun
Putra Putri
5 Sd 3’14” Sd 3’52”
4 3’15”-4’25” 3’53”-4’56”
3 4’26”-5’12” 4’57”-5’58”
2 5’13”-6’33” 5’59”-7’23”
1 Dibawah 6’33” Dibawah 7’23”

 

Untuk kriteria kategori kebugaran kita harus menjumlahkan semua nilai dari lima item tes tersebut kemudian cocokan dengan table berikut :

No. Jumlah Nilai Klasifikasi
1 22-25 Baik Sekali (BS)
2 18-21 Baik (B)
3 14-17 Sedang (S)
4 10-13 Kurang (K)
5 05-09 Kurang Sekali (KS)